Telah menerimaku sebagai murid, terima kasih.
Telah memberiku bintang saat ulangan mandiri, bentuk pengurangan nilai. Terima kasih.
Telah menyita kartu dan stick ps di kelas, terima kasih.
Telah membiarkanku tidak ikut wajib pramuka, terima kasih.
Tidak menarik denda pramuka selama setahun, terima kasih.
Telah memberi nilai A pada mata pelajaran pramuka, terima kasih.
Telah memberi jam pelajaran lebih setiap hari, terima kasih.
Telah mengajariku cara menyolder, terima kasih.
Telah mengajariku membuat animasi dan desain, terima kasih.
Telah memberiku nilai jelek di mata pelajaran IPA, terima kasih.
Telah menunjukku maju mengerjakan tugas MTK setiap hari, terima kasih.
Tidak mengatakan "kamu bodoh", tapi "belum bisa". Terima kasih.
Telah memberiku berulang kali kesempatan remidi, terima kasih.
Telah menyindirku di depan kelas, karena cuma aku yang tidak menemuimu, terima kasih.
Telah menegurku dengan baik karena menjaili anakmu, terima kasih.
Telah mengahmpiriku disaat aku tak menghampirimu (remidi), terima kasih.
Telah mengatakan "omongan kalian itu sampah", terima kasih.
Telah memberikan soal IPA, MTK berbahasa Inggris, terima kasih.
Telah mengajari mengawetkan hewan dan tumbuhan, terima kasih.
Telah menyidangku ramai-ramai karena kasus, terima kasih.
Telah memaksaku masuk asrama, terima kasih.
Telah menyemprot wajah pakai semprotan burung saat subuh, terima kasih.
Telah ikut dalam futsalan, terima kasih.
Telah mengawasi saat belajar, dan seketika pura-pura rajin, terima kasih.
Telah membiarkanku molor setoran hafalan kosa kata, terima kasih.
Telah menempeli kertas di kamarku "Matikan Kipas", terima kasih.
Telah memaksa untuk Adzan, Imam, Khitobah, terima kasih.
Masih mengingat nama muridmu, terima kasih.
Masih banyak lagi, sangat banyak yang entah sulit untuk mengurutkannya sesuai waktu kejadian. Tapi yang terpenting adalah setiap momen yang terlewati adalah pembelajaran yang berharga darimu. Begitu caraku mendiskripsikanmu, foto hanya perwakilan, bukan mengarah pada satu objek. Kemudian giliran para tokoh/ahli mendiskripsikanmu :
Husnul Chotimah (2008)
Guru dalam pegertian sederhana adalah orang yang memfasilitasi proses
peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.
Dri Atmaka (2004: 17)
Guru
(pendidik) adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan
pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik jasmani maupun
rohaninya. Agar tercapai tingkat kedewasaan mampu berdiri sendiri
memenuhi tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk
individu yang mandiri.
Mulyasa (2003: 53)
Guru
(pendidik) harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
Ahmadi (1977: 109)
Guru
(pendidik) adalah sebagai peran pembimbing dalam melaksanakan proses
belajar mengajar. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa
merasa aman dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapai
mendapat penghargaan dan perhatian sehingga dapat meningkatkan motivasi
berprestasi siswa.
KBBI (1993: 288)
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), guru adalah orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya, dan profesinya mengajar.
Drs. Moh. Uzer Usman (1996: 15)
Guru adalah setiap orang yang bertugas dan berwenang dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal.
Noor Jamaluddin (1978:1)
Guru
adalah pendidik, orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan
bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubuh dan jiwa
untuk mencapai kematangan, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan
tugasnya sebagai khalifah Allah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan
individu yang mampu berdiri sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar