Assalamu'alaikum wr.wb
Sebagai manusia tentu kita pernah berada pada kondisi entah gimana jelasinnya, bingung. Jiwa yang resah, hati yang gelisah, hati yang disakiti, perasaan marah, iri, dengki, lelah, lunglai seolah tanpa sinar dan energi, begitulah jiwa yang mengalami sesuatu.
Ibarat jiwa adalah sebuah perahu, jika perahu itu terlalu banyak muatan dan bergelombang, akan tenggelamlah ia. Begitu juga jiwa manusia, jika dimuati banyak masalah, dosa, noda, bercak, akan tenggelamlah ia sebagai manusia.
Manusia memanglah makhluk yang penuh keterbatasan. Jadi, sangat terdengar aneh sekarang jika ada seseorang yang mengatakan "saya tau soal ini, saya bisa soal itu". Singkatnya tau semua hal. Mungkin sudah ada disekitar anda, teman anda, atau bahkan mungkin anda sendri hahhaa.
Coba lihat,dalam memenuhi segala kebutuhan, seringkali kita berbenturan dengan kemampuan dan ketidakberdayaan. Untuk itu, ada yang namanya stres yang merupakan bagian dari kehidupan. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita selalu tantangan yang membutuhkan peranan pikiran, tubuh, dan emosi. Masalah-masalah yang kita hadapi merupakan bagian dari hidup dan sudah menjadi hukum alam karena tidak seorang pun dapat lepas dari masalah.
Stres selalu menjadi bayangan hidup. Sebagai mahkluk yang berakal, kekecewaan terhadap harapan-harapan yang tidak menjadi kenyataan, kondisi yang tidak sesuai, lingkungan yang tidak nyaman, sering menjadi sumber stres. Sebagai manusia yang berakal, hendaknya kita bisa mensiasati dan mengambil sikap jika suatu saat kita dilanda stres, seperti saya saat ini hahahaha stres parah wkwkwk.
Kita harus bisa selalu yakin dan optimis bahwa masalah yang kita hadapi pasti akan ada penyelesaiannya, yang tentunya kita tidak hanya berpangku tangan, tetapi kita harus selalu berusaha untuk mencari jalan keluarnya, termasuk juga ketika kita sakit, baik sakit fisik maupun psikis. Kita harus selalu berusaha karena pada dasarnya setiap penyakit itu ada obatnya, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad (dari Jabir bin Abdullah) yang artinya kurang lebih :
"Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat itu tepat mengenai sasarannya, maka dengan seizin Allah penyakit itu akan sembuh".
Intine ngene ae gan, stres iku akih penyebabe. Yo akeh tombone, seng penting yakin hahaha
Berdasarkan pendapat Abraham Maslow, apabila manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, maka ia akan mengalami gangguan jiwa atau stres. Maslow mengemukakan penyebab-penyebab stres antara lain :
Pertama, kebutuhan fisiologis. Ini merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap manusia untuk hidup, misalnya makan, minum, istirahat. Orang tidak akan memikirkan kebutuhan lainnya sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi, kecuali arek gendeng seng ora normal haha
Kedua, kebutuhan akan rasa aman. Setiap orang ingin terbebas dari rasa takut dan cemas. Manifestasi dari kebutuhan ini misalnya perlunya tempat tinggal, pekerjaan dan lainnya.
Ketiga, kebutuhan akan rasa kasih sayang. Perasaan memiliki dan dimiliki oleh orang lain atau kelompok masyarakat adalah kebutuhan oleh setiap manusia. Kebutuhan akan terpenuhi jika ada saling perhatian, saling mengunjungi sesama anggota masyarakat adalah sesuatu yang menyuburkan terpenuhinya kebutuhan ini. Nah, makanya saat seseorang putus cinta, jomblo, umumnya dia akan mengalami stres, gelisah, sedih, marah, kecewa dan campur aduk dikarenakan kasih sayang yang ia terima dari seseorang tiba-tiba menghilang duh saake wkwkwk
Keempat, kebutuhan akan harga diri. Setelah kebutuhan ketiga terpenuhi, maka pada tahap selanjutnya ada kebutuhan akan harga diri. Pada tingkat ini orang ingin dihargai dirinya sebagai manusia, sebagai warga negara dan sebagai apapun itu.
Kelima, kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow menempatkan kebutuhan ini dibagian akhir karena dianggap sebagai kebutuhan yang paling tinggi. Pada tingkat ini manusia ingin berbuat sesuatu yang merupakan keiinginan dari dalam dirinya. Dia ingin menuntut penghargaan orang lain atas apa yang diperbuatnya. Sesuatu yang dikejar dalam tahap ini adalah keindahan, kesempurnaan, keadilan dan kebermaknaan.
Sudah jelas ta, kita sekarang tahu dimana posisi kita dalam tingkat penyebab kesetresan haha. Kemudian, saran saja jika kita stres jangan lakukan hal yang bodoh dan merugikan. Tahu lah, sekarang banyak orang-orang nekat, gak pikir panjang. Kita sebagai orang beriman, sebagai orang yang bermoral, janganlah sampai melakukan hal-hal tersebut. Stres itu biasa, belajarlah dari kesetresanmu tuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Wassalamu'alaikum wr. wb
0 komentar:
Posting Komentar