Assalamu'alaikum wr. wb
Mungkin sudah banyak sekali tulisan-tulisan dari blog-blog lain membahas tentang tema ini, tapi disini saya lebih mengarah pada kacamata / cara pandang saya, tentang apa yang saya kerjakan, tentang kekhilafan saya dan masih banyak tentunya kekurangan-kekurangan lainnnya.
Lapar bukan satu-satunya alasan kita berebut makanan. Adakalanya kita saat kenyang juga masih bisa berebut makanan dengan alasan kita suka/hobi makan. Miskin juga bukan satu-satunya alasan untuk mengemis. Adakalanya seseorang yang mengemis karena sudah menjadi kebiasaan padahal dirinya mempunyai banyak harta.
Kita sebagai manusia yang hidup di bumi ini sudah pasti butuh makan, minum, dan tempat tinggal. Kebutuhan primer tersebut apabila tidak terpenuhi akan sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup kita. Kita berusaha sangat keras, belajar dengan mendapat gelar sarjana bahkan profesor juga tidak terlepas untuk bertahan hidup dengan mendapatkan kehidupan yang layak terlebih dalam hal pangan sandang dan papan.
Lalu, apa yang kita kerjakan, apa yang kita usahakan selama ini sebenarnya untuk siapa? untuk diri kita sendirikah? untuk keluarga? Saya rasa semua jawaban adalah benar.
Kembali pada judul tulisan ini, karyawan yang suka bolos tapi gaji tak terbatas? masak ada yang seperti itu? enak sekali. Tentu saja ada. Tema ini sudah banyak dibahas, kita ini semua adalah karyawan Allah. Allah yang menggaji kita. Apa yang kita kerjakan? Taqwa adalah jawabnya. Seperti yang kita ketahui, menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
Lantas, dengan apa Allah menggaji kita? Semua yang ada adalah milik Allah. Udara, air, sumber alam lainnya semua milik Allah yang diberikan kepada kita. Alhamdulillah saya punya laptop, punya hp buat nonton yutub juga merupakan gaji dari Allah. Saya punya motor yang bisa saya pakai kuliah, jalan-jalan, nongkrong ke cafe itu juga adalah merupakan gaji dari Allah.
Apakah saya menjalankan tugas sebagaimana karyawan Allah? apakah saya bertaqwa? jawabnya adalah setengah-setengah. Saya menjalankan perintah dan juga megabaikan larangan-Nya. Yaaa beginilah saya dengan banyak kekurangan. Ada hal yang saya takutkan, meskipun sebenernya saya tidak boleh mencemaskannya. Saya takut Allah akan membatasi gaji saya, karena saya adalah karyawan yang buruk, suka bolos. Jika sampai Allah membatasi gaji saya, entah sekacau apa hidup saya tak bisa saya bayangkan.
Saya terkadang mencemaskan apa yang akan terjadi mendatang, saya merasa gelisah, takut. Tapi hal-hal buruk yang pernah saya bayangkan sebelumnya, ternyata tidak terjadi di kemudian hari. Allah selalu memberi lebih dari apa yang saya minta. Allah selalu penuhi dan cukupi kebutuhan hidup saya.
Saya merasa sebagai karyawan yang tidak tahu diri, yang menuntut gaji tinggi bahkan sudah diberi sampai tak terhingga tapi kerja gak bener/ suka bolos. Saya mencoba memperbaiki diri, bagi saya ini bukan hal yang mudah, tentu akan membutuhkan waktu.
Semoga dengan tulisan ini, saya bisa menjadi karyawan yang lebih baik, begitu juga dengan teman-teman semua. Aamiiin... semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr.wb