TRAVELING

Gunung Andong adalah salah satu gunung yang berada di Jawa Tengah. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1726 Mdpl dan sangat cocok bagi pendaki pemula. Dari Puncak pendaki dapat melihat Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Prau, Ungaran, Telomoyo serta puncak Andong lainnya.

DUNIA PENDIDIKAN

Dari dulu sampai sekarang, bahkan sampai kapanpun, pendidikan sangatlah penting. jangan sia-siakan waktu kita untuk hal yang tidak bermanfaat. Mari memulai dengan membaca buku, membaca informasi, berita dan info-info penting lainnya yang bermanfaat.

KULINER

Horok-horok adalah salah satu makanan khas kota Jepara Jawa Tengah. Teksturnya yang kenyil dan terbuat dari sagu ini sangat cocok sebagai pengganti nasi untuk teman makan bakso, pecel dan lainnya. Harganya sangat murah berkisar seribu rupiah. kita bisa sangat mudah menemukannya di setiap warung bakso yang ada di Jepara. Silahkan mampir dan buktikan rasanya.

ANIME

Siapa yang tidak tahu dengan karakter Son Goku? atau Yugi? Naruto? sudah pasti kita semua tahu. Terutama anak-anak generasi 90-an sudah pasti hapal dengan mereka. Setiap minggu dari pagi sampai siang kita selalu anteng dirumah demi menunggu mereka ini. Tak terasa beberapa tahun berlalu, satu persatu dari mereka mulai menghilang dari pertelevisian kita. Entah kenapa, sekarang kita cuma bisa mengaksesnya via online.

BISNIS

Berbicara soal bisnis memang tak ada habisnya. Ide-ide baru, inovasi selalu bermunculan bersama berkembangnya zaman. Sebagian orang mungkin bingung dari mana memulai, mau usaha apa, dan seterusnya. Kita analisa dulu potensi daerah kita, apa yang dibutuhkan masyarakat, dan kerjakan. Memulai bisnis memang serasa menakutkan. Rasa ragu, tidak percaya dengan produknya dan lain sebagainya. Tapi sebenarnya, lebih menakutkan lagi ketika kita punya planning bisnis tapi tidak pernah kita realisasikan.

Senin, 10 Februari 2020

Anak-anak : "Mau Tanya dong kak?"


Assalamu'alaikum wr. wb
Sesuai dengan story wa kemarin, pada tulisan ini saya akan membahas sedikit tentang anak-anak.
Masa anak-anak adalah masa yang sangat menyenangkan, masa dimana seakan permasalahan hidup terbesar adalah PR Matematika dan uang jajan habis gak bisa beli es dong hahaha. Setiap hari setelah jam-jam sekolah umumnya akan dihabiskan dengan bermain bersama teman-teman. Mungkin agak sedikit berbeda anak-anak zaman dulu dengan zaman sekarang.

Kalau dulu belum pada megang hp, mainannya pun masih tradisional pakai peralatan seadanya, kalau punya duit mentok paling main ke rental PS1. Kalau gapunya duit ya minimal bisa ikut nonton temen yang lain main PS, sama-sama serunya kok hihi. Kalau anak-anak sekarang kan sudah beda. Rata-rata anak sd sudah pada minta dibelikan hp. Buat apa? ya buat mabar dong sama teman-teman. Masak iya cuma bengong aja, kasian deh wkwk

Selain itu, masa anak-anak juga masa dimana rasa ingin tahunya sangat tinggi. Mungkin dulu waktu kita kecil. ada beberapa pertanyaan aneh yang kita tanyakan kepada orang tua kita, guru, teman dan orang dewasa lainnya. Smapai-sampai membuat mereka kebingungan menjawabnya. Kalau dipikir pikir, yang sulit adalah bukan serta merta pertanyaannya, akan tetapi jawaban untuk memahamkan si penanya yaitu anak-anak tersebut agar bisa memahami jawaban. Nah loh, lalu gimana ya itu?

Saya masih ingat, dulu waktu kecil pernah menanyakan hal-hal aneh kepada orang dewasa. Saya merasa kecewa, karena respon mereka malah menghiraukan, malah menanyakan balik, "takok opo leh, takok aneh-aneh ae, mboh wis pikirin dewe" hahaha kurang lebih seperti itu. Kemudian 15 tahun telah berlalu, saya mengingat kembali beberapa pertanyaan yang saya ajukan, dan pastinya saya sekarang sudah menemukan jawabannya sambil ngakak ngakak. Nah berikut, ada pertanyaan titipan dari teman-teman waktu kecil mereka, yang dulu mereka belum menemukan jawabannya ahaha saake rak dianggep rek :

1. Apakah orang dewasa lebih baik dari pada anak-anak?
Fenomenanya yang mungkin terjadi waktu kita masih anak-anak adalah pasti ketika ada suatu obrolan dan anak-anak ikut ngomong, padahal obrolan ringan, kebanyakan pasti tidak ada yang menanggapi. Parahnya bahkan ada yang memarahi, katanya tidak sopan. Kemudian ketika anak-anak ingin ikut bermain dengan kakak kelasnya, pasti mereka bilang kamu masih kecil, gak boleh ikut-ikutan main ini main itu.

Kemudian saat dalam permainan sepak bola, ketika ada bola yang kena jendela rumah orang, bola jebur ke kali, pasti yang paling kecil anak-anak disuruh untuk bertanggung jawab meskipun bukan ia pelakunya. Jadi sebetulnya apakah perbedaan baik buruknya anak-anak dan dewasa sejauh itu ya? hahaha jadi beberapa tindakan orang dewasa akan menjadi contoh anak-anak yang melihat. Dengan rasa bangga dan menggap hal tersebut sudah sangat baik dan keren hihi

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin bisa seperti ini, hanya contoh :
Jangan ajarkan kepada anak-anak bahwa "anak-anak" adalah antonim dari "orang dewasa". Jika anak-anak sudah diajarkan hal tersebut, maka mereka akan beranggapan bahwa orang dewasa jauh lebih baik. Sebaiknya bilang saja, orang dewasa hanya berbeda , tidak lebih baik dan tidak lebih buruk. Bahwa mereka orang dewasa juga awalnya anak-anak seperti dirimu sekarang.

Orang dewasa juga bisa saja baik dan buruk, ramah dan jutek atau lainnya. Jadi tidak bisa hanya karena mereka orang dewasa maka anak-anak harus mempercayai, mengikuti dan membenarkannya.

2. Mengapa saya adalah saya?
Meskipun ujaran kalimat tanyanya tidak persis seperti itu, tetapi maksudnya adalah sama. Pertanyaan ini muncul ketika anak-anak pertama kali menghadapi masalah identitas pribadi. Kita menanyakan kepada orang tua, teman, dan orang dewasa lainnya kenapa kita begini, kondisi kita begini dan lainnya. Biasanya sering berhubungan dengan penampilan, kepribadian, dan kebiasaan.
Misalnya dulu waktu anak-anak, maaf, kok kurus terus yaa, sudah banyak makan tapi kok gak bisa gemuk ya. Sudah pakai bedak pakai sabun macem-macem kok masih item ya. Sudah belajar terus tapi kok gampang lupa dan nilai ulangan bisa jeblok ya? Saya kini kenapa ta??

Untuk menjawab pertanyaan, mungkin bisa seperti ini, hanya contoh :
Cobalah untuk menjelaskan bahwa setiap manusia itu unik. Kita mendapatkan fitur wajah dari orang tua kita. Kepribadian kita terbentuk di rumah, di taman kanak-kanak, dan di sekolah. Seseorang juga bisa mengadopsi beberapa kebiasaan mereka dari teman mereka. Jadi, pada dasarnya, segala sesuatu yang kita lihat dan dengarkan akan membekas. Seorang anak harus menyadari bahwa beberapa orang mungkin saja terlihat sama, beberapa memiliki banyak kesamaan, namun tidak ada 2 orang yang benar-benar identik.begitu yaa hihi

3. Mengapa si anu membenci saya? apa salah saya?
Kasus perbullyan memang sudah menjadi budaya pergaulan di masa anak-anak maupun orang dewasa. Entah memanggil teman dengan sebutan orangtuanya, atau mungkin memanggil teman dengan keadaan fisiknya. Ya begitulah, tetapi zaman dulu tidak seekstrim sekarang yang mana lebih mengarah pada kekerasaan.

ketika seorang anak yang dilingkungan rumah selalu diperlakukan baik oleh orang tuanya, kemudian saat bergaul dengan teman-temannya dia dipanggil bodoh, jelek dan lain-lain tentu itu bukan hal yang biasa baginya. Tidak tau salah apa malah dijadikan musuh, dijauhi, bahkan tak ada angin tak ada hujan mau diajak berantem hahaha. Sebenarnya salah saya loh apa ta?

Untuk menjawab hal tersebut, mungkin bisa seperti ini, hanya contoh :
Cobalah menjelaskan  kepada anak-anak bahwa tidak apa-apa jika orang tidak saling menyukai. Wajar saja, sama seperti dia suka es krim vanilla sementara orang lain lebih menyukai es krim cokelat. Anak-anak harus mengerti bahwa jika seseorang tidak menyukai dia, hal itu tidak serta-merta membuat dirinya menjadi orang yang buruk. Bisa jadi cuma sensasi wkwk bercanda.

Kemudian pesan saya, saat kita ditanya oleh anak-anak, seaneh apapun pertanyaannya, tolong jangan abaikan. Mereka lagi dimasanya, memang begitu. Kognitif mereka sedang berkembang, jawab dengan jawaban yang mudah diapahami oleh mereka. Bisa jadi jawaban kita menentukan pribadi mereka di masa depan lohh kayak entuk pencerahan ngono kui wkwk ganjaran lurdd 

uwis yaa hhaha sebetulnya masih ada beberapa pertanyaan lagi titipan dari teman, karena sudah banyak yang ditulis, ya capek dan agak malas juga. Untuk pertanyaan selanjutnya disimpan dulu dan akan dilanjutkan pada pembahasan berikutnya insyaallah nek ora males hahaha harap maklum. Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wrb. wb

Share:

Rabu, 05 Februari 2020

Proses Malas


Assalamu'alaikum wr.wb

Pada tulisan kali ini, saya hanya ingin bercerita, tidak ada filsafat, dalil, maupun lainnya. Jadi tolong dibaca dengan santai ya, siapkan kopi, rokok, gorengan atau cemilan semacamnya hihi...

Saya adalah seorang mahsiswa di salah satu kampus di kota Malang. Seperti halnya mahasiswa lainnya, keseharian saya tidak pernah luput dari kampus, dosen, dan juga tugas. Sekarang saya sedang berada di zona bahaya wkwk zona sudah tidak ada lagi kuliah di kelas, zona harus mandiri dan zona sabar dalam mengejar "kasih sayang dosen", apalagi kalo bukan zona pertesisan.

Saya punya banyak planning, punya banyak persiapan, punya banyak harapan baik untuk proses perkembangan karya ilmiah saya. Misalnya, besuk harus bangun pagi, lalu jam 7 harus sudah mandi, kemudian janjian sama dosen untuk bimbingan, kemudian pasti ada beberapa perbaikan dan itu wajar, kemudian besuknya bimbingan lagi dan seterusnya sampai tesisnya bisa terselesaikan.

Tetapi, kemarin ada beberapa hal aneh yang tiba-tiba merubah niat saya, planning yang sudah begitu matangnya entah bisikan setan, jin, iblis atau kawan-kawannya saya juga tidak tahu. Saya awali dengan bangun pagi dengan bantuan beberapa alarm, setelah itu keluar kamar kok masih dingin yaa, apa nanti gak masuk angin jika langsung mandi haha. Akhirnya masuk lagi ke kamar, pakai selimut. Terpikirkan lagi, mosok mau tidur lagi? sebenenya cuaca dingin sangat pas untuk ngebo. Yasudah buka hp aja deh, browsing-browsing materi buat tambah-tambah bahan.

Lalu, terpikirkan lagi mosok cuma dikamar aja ta? akhirnya saya keluar kamar. Lalu ngapain ya enaknya? harusnya mandi dan janjian sama dosen. Tapi pikir saya, ngopi dulu deh gapapa sebentar buat ngangetin badan. OK, akhirnya saya bikin kopi. Setelah kopi habis, lalu ngapain ya? mandi woi seharusnya. Tetapi pikir saya, bersihin aquarium dulu deh kasian udah lama enggak dibersihin. Ok, akhirnya saya bersihkan aquarium dan membuuhkan waktu yang lebih lama. Ok, aquarium sudah bersih, tapi kok ruang tamunya agak berdebu ya, sekalian deh disapu bentar, mumpung udah kringetan tadi habis bersihin aquarium. 

Halooo??? kapan mandinya, kapan bimbingannya? setelah semua udah bersih, kok capek ya masih keringetan juga. Jangan langsung mandi, istirahat dulu aja deh nonton tv bentar gapapa. skip aja , dan akhirnya hari itu saya tidak jadi janjian untuk bimbingan dengan dosen, dan saya menyesalinya, serius hihi

Kemudian pertanyaannya : Apa yang saya lakukan tadi itu adalah bentuk rajin ataukah hanya siasat untuk menunda tujuan awal saya mandi pagi?? hahaha saya juga tidak tau, mungkin dua-duanya benar kali ya hahaha. Lalu, kira-kira bagaimana proses yang terjadi dalam otak saya ketika saya memikirkan dan melakukan beberapa hal diatas?? mungkin lebih enaknya saya sebut itu kemalasan diri saya.

Bagaimana terjadinya proses malas?? Bayangkan apa yang saya tulis ini adalah sebuah siklus yang ada ditengah-tengahnya ada seseorang, saya aja deh.

Berangkat dari rasa penyesalan sebelumnya, tentunya saya memikirkan bahwa ada yang kurang, kurang usaha, kurang doa dan masih banyak lagi. Lalu saya punya keinginan untuk memperbaiki, saya niatkan banyak planning, banyak persiapan untuk mendapat hasil yang maksimal.

Kemudian, masuk tahap selanjutnya adalah membayangkan proses. Besuk bangun pagi, mandi jam 7. Janjian sama dosen untuk bimbingan. Nah, kemudian muncul rasa khawatir yang berlebihan. Mandi jam segitu entar masuk angin kali ya, agak siangan dikit aja sementara ngelakuin hal lain aja, kan sama-sama bermanfaat. Iya deh iya deh

Selain itu, bayangan buruk juga muncul dipikiran. Udah mandi pagi-pagi, janjian  dosen ga di bales. disamperin ke kantor gak ada, kan sia-sia dong. Atau bisa jadi, udah mandi pagi-pagi niat baik-baik untuk bimbingan, udah bawa banyak referensi eh judul aja gak diterima, kurangnya dimana coba.

Setealah itu, muncul emosi negatif. Halah ngapain ah, udah usaha keras tapi hasilnya ditolak kan kamret mending tinggal main game saja enak wkwkwk. Kemudian emosi dan logika mulai mempertimbangkan stimulus tersebut, dan yang membuat diri nyaman maka dilakukanlah hal itu. Iya, main game saja deh, lagi pula masih ada waktu kok buat bimbingan di hari yang lain.

Akhirnya, pengambilan keputusan. Ok fix, hari ini gajadi bimbingan deh, besuk aja. Hari ini santai-santai aja dulu, kan dari kemarin udah fokus ngerjain. Jadi gapapa dong kalo cuma sante-sante beberapa hari ini saja.

Hahahaha lalu akihirnya menyesal. Balik lagi deh terus seperti itu. 
Saya sendiri menulis ini juga heran, teorinya tahu tapi prakteknya nol besar. Cuma omong-omong tok.
Tapi gapapa, yang penting tahu dulu dan sedikit demi sedikit mulai berbenah, kalian juga haha aaamiiin...

Semoga segala urusan kita selalu mendapat kemudahan dari Allah SWT 

Wassalamu'alaikum wr.wb


Share:

TERJEMAHKAN BLOG INI

PENGUNJUNG SAAT INI